iklan

Sunday, January 27, 2008

Konsep pemahaman perlu ditanamkan sejak dini

Suatu saat saya kebagian tugas untuk menjemput anak saya yang kedua di tempat les, kebetulan ibunya sedang tidak bisa menjemput ia sedang mencari bahan makanan untuk dimasak malam nanti karena besoknya harus sudah siap dipasarkan. Mengingat dari hasil jualan makanan dan lauk pauk itu adalah penghasilan tambahan bagi keluarga kami.

Nah, ketika sepeda motor memasuki halaman tempat anak saya les terlihat beberapa anak sedang ramai melakukan pengamatan tumbuhan yang terdapat pada sebidang tanah di Domby Kid’s Shop. Ada yang sedang mencabuti rumput-rumput liar namun beberapa diantara meraka ada yang malah asyik berkejar-kejaran dengan teman lainnya walaupun ada guru pembimbing di sana yang berulangkali menasehati agar mereka tetap melakukan “tugas kecil”nya.

Tidak berarti saya menandaskan bahwa tugas yang diberikan untuk anak-anak itu adalah tugas atau materi yangdijadikan harga mati, artinya kalau tugasnya ini yang dilakukan haruslah ini, bukan itu maksud saya. Karena anak-anak adalah anak-anak yang memiliki dunianya tersendiri.

Beberapa kesan yang timbul dalam benak saya: mengapa anak-anak ini belum memahami akan tugas yang diterima ini sebagai sesuatu yang serius? Sehingga dapat mereka kerjakan dengan sungguh-sungguh dan teliti, meskipun suasananya memang sambil bermain?

Itu bukan kesalahan memang, dan tumpuan kejanggalan memang bukan kepada anak-anak itu, mengingat sekali lagi dunia mereka adalah dunia canda tawa dan bermain. Namun akan lebih baik lagi jika dari dini sudah mulai ditanamkan “pemahaman” kepada mereka tentang sesuatu yang mereka kerjakan. Sesuatu yang dikerjakan selalu membuahkan hasil baik baik maupun buruk. Setiap kegiatan selalu ada konsekuensinya. Dengan demikian anak-anak dibuat sadar dan memahami terhadap sesuatu yang ia kerjakan itu.

Suatu saat jika diberikan pertanyaan kepada mereka tentang sesuatu yang berkaitan dengan apa yang telah mereka dapat dari pekerjaan mereka yaitu dari hasil pengalaman belajarnya, maka sianak akan mampu memberikan argumen yang nyata dengan penuh keyakinannya krena ia mengetahuinya mengenai sesuatu itu.

Konsep membimbing dengan memberikan pemahaman terhadap sesuatu kepada anak ini dapat dilakukan mulai dari keluarga. Keterlibatan orang tua dalam kegiatan anak sesekali sangat diperlukan karena saat seperti itulah dapat terjadi interaksi antara anak dengan orang tua dimana orang tua memiliki kesempatan untuk memberikan pengertian pemahaman kepada anaknya tentang sesuatu obyek.

Di sisi lain si anak memiliki sahabat yang dapat diajak bermain sekaligus sebagai pelindung mereka yang mendampinginya.

Kesiapan pribadi untuk menghadapi realita kehidupan memang perlu disiapkan sejak awal. Hal ini salah satunya adalah pembentukan konsep yang mendasar sejak dini. Konsep dasar tersebut adalah “pemahaman” terhadap sesuatu yang ingin atau sedang dikerjakan.
Dengan memahami dan sadar tentang apa, bagaimana, dan untuk apa suatu tindakan dilakukan setidaknya dapat dijadikan sebagai ikon yang berarti didalam bidang pendidikan, khususnya yang diawali dari sebuah keluarga.

No comments:

 
 

Tripusat Pendidikan

http://id.shvoong.com/social-sciences/1751440-tripusat-pendidikan/

Klengkeng

Get paid here

Add to Technorati Favorites

My Photo

My Photo

Love & Life

Love & Life
My Wife

Pictures

Tripot

Tripot
Kencengin tripot dulu dong!

Shot!

Shot!
Saat Bikin Film Pembelajaran

Gini loh caranya...

Gini loh caranya...

Quest

Send message


Free shoutbox @ ShoutMix

joint with me

[url=http://www.yuwie.com/yuwie.asp?r=81866]


HTML CODE
Add to Technorati Favorites